Oleh : Sarah Savira Wibowo*
Halo Sobat Dunia Kampus, kembali di blog kami. Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas mengenai
bagaimana sih kopi ini bisa sampai ke nusantara. Tentu semua itu melalui proses
dan waktu yang panjang. Mengembara daari dataran tinggi yang jauh di Afrika
hingga sampai di Indonesia. Yap bukan waktu yang singkat untuk melakukan itu
semua ya. Mungkin memang sudah dari dulu komoditas satu ini sangat mengambil
hati masyarakat bukan hanya dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun sebelum
kita membahas jenis-jenis dari minuman atau olahan kopi, ada baiknya kita harus
ketahui dulu nih jenis-jenis dari kopi itu sendiri.
Kalian yang sering ngopi jangan ngaku pecinta kopi kalau belum pernah dengan istilah kopi arabika dan kopi robusta. Kebanyakan orang bilang, robusta itu lebih pahit daripada arabika yang cenderung lebih asam .Biasanya, kami akan mendapatkan jawaban seperti ini. Arabika itu manis, Robusta itu pahit, atau Arabika itu harganya mahal, kalau Robusta lebih murah.. Ya, itu memang salah satu dari sekian banyak perbedaan di antara keduanya. Masih ada beberapa perbedaan lagi yang mungkin belum semua orang mengetahuinya. Sebenarnya, apa yang membuat Arabika dan Robusta begitu berbeda? Kali ini kami akan mengulas lebih dalam soal perbedaan kedua jenis kopi ini.
Bersuku Rubiaceae
dengan marga Coffea. Berdasarkan jenis atau spesiesnya, kopi arabika memiliki
nama ilmiah Coffea arabica. Kopi arabika sendiri merupakan kopi yang berasal
dari dataran Ethiopia. Namun dinamakan Arabika karena sekitar abab ke-7 kopi ini
dibawa ke dataran rendah di Arab.Arabika sendiri merupakan jenis kopi paling
populer di dunia.
Tanaman Coffea
arabica dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1.000-2.000 meter dari
permukaan laut. Tanaman ini sebenarnya masih bisa tumbuh pada dataran rendah.
Namun, pertumbuhannya tidak akan optimal, sehingga hasil panennya akan buruk.Tanaman
arabika membutuhkan curah hujan 1.500-2.500 mm per tahun. Rata-rata suhu udara
yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang tanaman ini berada pada kisaran 15-25 °C.
Jenis kopi
arabika adalah lebih diminati karena aroma dan cita rasanya yang unik. Ciri
khas kopi arabika adalah rasanya yang asam dan warna seduhan yang tidak terlalu
pekat. Oleh karena keunikan inilah maka jenis ini lebih sering dikembangkan
sehingga muncul beberapa varietas baru darinya.
Varietas-varietas
baru hasil pembudidayaan arabika memiliki rasa yang berbeda-beda di setiap
daerah. Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberagaman rasa ini. Faktor yang
paling menentukan adalah keadaan cuaca, tanah, iklim, serta hasil kawin silangnya.
Beberapa fakta mengenai kopi Arabika :
·
Arabika
memiliki kadar kafein 2x lebih rendah daripada Robusta.
·
Kadar
gula pada kopi Arabika 2x lebih tinggi dibandingkan kopi Robusta
·
Arabika
juga memiliki acidity lebih tinggi dibandingkan Robusta
·
Kopi
Arabika harganya lebih mahal dibandingkan kopi Robusta, dikarenakan lebih sulit
merawat tanaman kopi ini hingga waktu panen
· Biji kopi Arabika bentuknya oval dan ukurannya sedikit lebih besar dibandingkan biji kopi Robusta.
Berbeda dengan
Arabika, kopi Robusta berasal dari Afrika Barat dan tumbuh pada dataran yang
lebih rendah dan suhu lebih tinggi. Baik arabika maupun robusta, keduanya termasuk dalam
tanaman bersuku Rubiaceae dengan marga Coffea.Robusta itu sendiri bernama Coffea canephora. Sebenarnya, pengertian
kopi robusta adalah salah satu varietas asli Coffea canephora, yaitu Coffea
canephora var. Robusta. Namun, karena orang-orang lebih sering dan biasa
menyebut robusta, maka nama ini yang digunakan untuk menyebut spesies tersebut.
Tanaman Coffea
canephora dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-900. Ketinggian tanah yang
paling ideal adalah 400-800 meter dari permukaan laut. Suhu rata-rata yang
dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya adalah sekitar 24-30 °C dengan curah hujan
1.500-3.000 mm per tahun.
Tanaman kopi
robusta memiliki keunggulan lebih tahan dari serangan hama dan penyakit.Selain
itu, tanaman robusta lebih mudah dalam segi perawatan dan pemanenannya. Buah
arabika mudah rontok dari tangkainya saat matang sehingga perlu pemanenan yang
hati-hati sebelum buahnya rontok. Sementara robusta, buah yang telah matang
tetap menempel kuat di tangkainya, tidak rontok seperti arabika.
Salah satu
perbedaan biji kopi arabika dan robusta bisa dilihat dari segi ukuran dan
bentuknya. Biji kopi arabika lebih besar dibanding robusta. Bentuk biji robusta
cenderung membulat, sementara biji arabika berbentuk lonjong.
Sementara dalam
segi rasa, kopi
robusta cenderung memiliki rasa yang menyerupai kacang-kacangan, kasar, dan
lebih pahit dibandingkan dengan arabika. Jenis ini kurang populer untuk
dikembangkan layaknya arabika. Paling hanya diambil daya tahan tanamannya
dengan cara disilangkan dengan arabika sehingga menghasilkan varietas hibrida.
Oleh karena rasa
kopinya yang begitu kuat dan pahit, sangat cocok dijadikan minuman yang
bercampur dengan susu. Selain itu, robusta juga merupakan bahan baku yang
sering digunakan untuk produksi kopi instan.
Rasa pahit yang
dihasilkan oleh kopi robusta adalah tanda adanya kandungan kafein yang banyak
di dalamnya. Kandungan kafein robusta kira-kira dua kali lebih banyak daripada
arabika. Oleh karenanya, pada kopi arabika, tidak akan ditemukan rasa pahit
atau getir yang berlebihan layaknya robusta.
Beberapa fakta
mengenai kopi robusta :
·
Robusta
memiliki kadar kafein lebih tinggi dibandingkan Arabika
·
Kadar
gula pada kopi Arabika jauh lebih rendah dibandingkan kopi Arabika
·
Robusta
memiliki acidity lebih rendah dibandingkan Arabika
·
Kopi
Robusta harganya jauh lebih murah dibandingkan kopi Arabika, dikarenakan
merawat tanaman kopi ini cukup mudah
· Biji kopi Robusta bentuknya bulat dan ukurannya lebih kecil dibandingkan biji kopi Arabika.
Oke jadi dari
penjelasan di atas tentu dong sudah jelas dong perbedaan antara kopi Arabika
dan Robusta. Kita jadi lebih tahu karakteristik dari tiap jenisnya dan mungkin
kopi apa sih yang sedang kita konsumsi saat ini. Namun perlu
diperhatikan,meskipun kopi memiliki cita rasa yang khas dan memanjakan para
penikmatnya, dalam mengkonsumsi nya tidak boleh dalam jumlah yang berlebihan
karena sesuatu yang berlebihan tentu memiliki efek samping yang tidak baik bagi
tubuh kita. Jadi jangan sampai kenikmatannya malah membahayakan bagi tubuh
kita. Untuk itu tetaplah jaga kesahatan karena kesehatan merupakan yang paling
utama bagi kita okey. Sampai jumpa artikel selanjutnya ya sobat ngopi.
Komentar
Posting Komentar