Digital Entrepreneurship

Oleh : Sarah Savira Wibowo*

Halo Sobat Dunia Kampus! Kali ini saya akan menjelaskan mengenai “Kewirausahaan Digital” yang terdengar sudah tidak asing apalagi pada masa pandemi ini, dimana banyak orang yang menghabiskan waktu belanja dengan menggunakan smartphone atau biasa disebut online shopping. Apa yang kalian ketahui ketika mendengar kewirausahaan digital? Kewirausahaan digital merupakan upaya pemanfaatan teknologi informasi dan bisnis yang semakin banyak digeluti oleh masyarakat. Jadi tidak heran bila kemudian, setiap harinya banyak start-up yang berbasis digital hingga online shop kian menjamur dan memberikan beragam pilihan inovatif kepada masyarakat.


Dalam penjelasan lebih lanjut saya akan dibantu dengan video youtube pada channel Dedi Purwana Channel pembahasan kali ini dibantu oleh narasumber Ir. IBM Jaya Martha. Beliau merupakan manajer bidang Informasi Teknologi di PT. Indoguna. Ia berlatar belakang pendidikan di Institut Teknologi Bandung bidang Teknologi Informasi (S1) dan melanjutkan jenjang magister (S2) di Universitas Persada Indonesia. Dengan banyak prestasi yang telah ia capai dalam bidang yang diminati. Beliau juga pernah menjadi salah satu Dekan di Fakultas Universitas Persada Indonesia Y.A.I.

Literasi digital sangat penting bagi mahasiswa, dimana mahasiswa saat ini hidup dalam era revolusi industri 4.0 yang akan menambahkan kreativitas dan inovasi dalam berwirausaha. Perihal ini kita sering melihat anak muda yang sudah memulai untuk berwirausaha apalagi pada masa pandemi ini banyak anak muda yang mencoba menjadi reseller untuk menambah uang jajan, memulai bisnis kecil dengan platform online, dan beberapa anak muda yang sudah memiliki restauran ataupun cafe.

Pada pembahasan kali ini narasumber akan mengaitkannya dengan PT Indoguna. Sebelumnya apa itu PT Indoguna Group? PT Indoguna merupakan salah satu distributor importir daging di Indonesia yang cukup besar dan dikenal, PT Indoguna memiliki kurang lebih 40 perusahaan yang dikontrol melalui sistem online untuk mempermudah beberapa pekerjaan.

Prospek digital bisnis untuk kedepannya di tanah air. Kita akan mencoba mengambil implementasi teknologi informasi yang ada di PT Indoguna dan akan memikirkan prospek kedepannya pada PT Indoguna sendiri maupun Indonesia. Dalam PT Indoguna pola yang dipakai merupakan pola Food Suply Chain Management, dimana pola ini akan menjelaskan manajemen sebagai rantai pasokan dalam bidang khusus makanan. Terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan dalam pola Food Suply Chain Management, yaitu :

1.    Distribution Network. Dalam hal ini kita memerlukan rangkaian distribusi antara konsumen dengan produsen. Hal ini untuk memastikan barang aman sampai ke tangan pembeli.

2.    Distribution Management. Suatu hal yang penting untuk mengelola ataupun memproses barang distribusi.

3.    Transportation Management. Sistem ini diperlukan untuk mengontrol barang yang diantarkan ke pembeli. Seperti suhu yang telah diatur dari tempat penjual ke pembeli untuk meminimalisir kerusakan yang akan terjadi.

Setelah membahas pola Food Suply Chain Management, kita beralih ke prinsip yang diterapkan dalam PT Indoguna, diantaranya Keamanan Makanan (Food Safety), Kualitas Makanan (Food Quality, dan Kesinambungan pasokan dapat dijaga (Sustainbility).

Seperti kita ketahui dalam membangun kewirausahaan kita perlu strategi dalam menjalankan bisnis tersebut agar dapat meminimalisir masalah-masalah yang akan terjadi. PT Indoguna memiliki 5 strategi bisnis, yaitu sebagai berikut :

Pertama, keunggulan kompetitif. Memfokuskan dan memperhatikan yang dibutuhkan oleh pelanggan.

Kedua, omnichannel. Menghubungkan operasional perusahaan offline ke online.

Ketiga, big data. Terdapat SAP Business One yang artinya untuk memperbaiki kondisi perusahaan dari data yang telah ada sebelumnya. Sistem ini berguna untuk menyaring data untuk tahap selanjutnya.

Keempat, cybersecurity. Berguna untuk melindungi data maupun informasi perusahaan dari virus.

Kelima, kapabilitas digital. Sistem ini sangat penting untuk memikirkan kebutuhan yang kita perlukan agar bisa masuk bisnis digital.

Untuk memastikan era revolusi digital benar masuk ke Indonesia atau belum memerlukan data-data pendukung agar konkrit. Maka akan dijelaskan dengan data pendukung melalui penelitian IDC Worldwide Public Cloud Services and Cloud IT Infastructure Tracker pada tahun 2015. Terdapat 4 hal yang perlu diperhatikan, diantaranya sebagai berikut :

Pertama, mobile internet. Menurut data 73% dari total pengguna internet mengakses melalui ponsel. Kenaikan dalam penggunaannya pun naik secara signifikan dalam kurun waktu 1 tahun. Hal ini mendukung bahwa Indonesia sudah masuk ke dunia digital.

Kedua, cloud technology. Berguna untuk mengontrol perusahaan serta meminimalisir pengeluaran, jika menggunakan sistem ini kita tidak perlu membuat infrastruktur sendiri yang memerlukan biaya yang cukup mahal.

Ketiga, internet of things. Berfungsi untuk mentrek suatu barang atau kegiatan secara real time dengan menggunakan sensor (sensor suhu dan sensor lokasi)

Keempat, big data and advanced analytics. Dapat memprediksi penjualan dengan menggunakan data penjualan yang ada sebelumnya, hal ini diperlukan untuk memastikan penjualan barang.


Beberapa prospek yang akan terjadi kedepannya dengan menggunakan digital, diantaranya :

«  Pabrik modern dilengkapi sensor yang dipasang di lini produksi dan mengirim status
«  operasi secara online ke bagian pengendali.
«  “Big Data” akan digunakan untuk meningkatkan efisiensi, hasil, kualitas, kondisi alat untuk pemeliharaan.
«  Sistem online pendukung manajemen rantai pasokan.
«  Pekerjaan berbahaya, berat atau berulang dilaksanakan secara otomatis.
«  Digitalisasi akan meningkat produktivitas tambang secara signifikan.
«  Perencanaan tambang dilakukan dengan Software
«  Kendaraan besar di lokasi akan menjadi tanpa pengemudi
«  Drone akan memantau data lingkungan

Untuk menjadi wirausahawan yang berkompetensi ada 10 hal yang perlu dilakukan, yaitu sebagai berikut :

1)    Komunikasi : Keterampilan penting untuk wirausaha, karena wirausaha harus menjelaskan produk dan dapat mempromosikan produk. Hal ini sangat dibutuhkan karena semakin pintar wirausahawan berkomunikasi semakin banyak peluang yang ia dapat

2)    Finansial (kecerdasan) : Diusahakan agar dapat membuat cash flow untuk laporan keuangan perusahaan atau toko. Sebagai wirausahawan dibutuhkan keahlian juga dalam mengendalikan arus kas yang ada untuk meminimalisir kerugian dalam berbisnis.

3)    Merek : Representasi dari branding produk perusahaan atau toko. Hal ini bagaimana seorang wirausahawan memperkenalkan produk yang mereka juga kepada konsumen.

4)    Marketing : Cara wirausahawan menggunakan marketplace seperti shopee,tokopedia, maupun website. Hal ini sangat diperlukan apalagi pada masa ini banyak konsumen yang lebih tertarik dengan online shopping.

5)    Networking : Membangun jaringan yang harmonis dan saling menguntungkan satu sama lain agar untuk memperkuat pondasi kewirausahaan.

6)    Automation : Penyelarasan, otomatisasi, dan pengukuran performa dari kegiatan-kegiatan marketing secara khusus, serta kegiatan-kegiatan dan proses-proses bisnis secara lebih luas.

7)    Design : Merancangkan sesuatu, di design semaksimal mungkin agar pelanggan tertarik oleh produk tersebut (tampilan design maupun tampilan produk).

8)    Analytics : Data-data yang kita punya sangat berperan untuk meningkatkan nilai bisnis perusahaan.

9)    Technical : Memanfaatkan sosial media yang ada, menggunakan fitur aplikasi yang dapat digunakan secara gratis untuk mempermudah penjualan.

10) Learning : Dapat memanfaatkan online learning untuk menggali wawasan secara mandiri dan online learning ini sangat penting di era digital.

Dari apa yang sudah dijelaskan diatas hal-hal yang telah dijabarkan sangat membantu para wirausahawan baru maupun wirausahawan yang telah berpengalaman. Serta dapat membangkitkan rasa semangat untuk berwirausaha, tidak lupa juga dibarengi dengan niat, tekun, dan yang paling terpenting berdoa agar setiap apa yang Anda rencanakan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai kemauan.

 

 

Komentar

Posting Komentar