Sedikit Cerita Kopi Sampai Di Indonesia

Oleh : Sarah Savira Wibowo 

Halo Sobat dunia kampus ! Siapa sih yang tidak mengenal kopi ? Sebuah komoditas biji-bijian yang sudah tidak asing lagi bagi seluruh kalangan umur baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Memiliki ciri khas dengan cita rasa yang pahit, yang mana hal itu justru membuat kopi sangat diminati dan bahkan  dicintai baik dari kalangan pria maupun wanita. Trend minum kopi pun sudah menjadi sesuatu yang sangat lumrah terutama di negeri kita tercinta ini. Terkadang untuk membuka suatu percakapan atau obrolan saja, tak lengkap rasanya bila tidak ada minuman pendamping seperti kopi. Namun sebelum itu, kalian tau gak sih komoditas hitam nan kecil ini memiliki sejarah perjalanan yang sangat panjang sebelum bisa dinikmati dan bahkan sebelum bisa tiba di Indonesia. Ya benar,  kopi bukanlah komoditas asli dari Indoneisa. Melalui berbagai negara, menerjang ombak dengan lautan yang ganas, mengitari luasnya samudra bahkan antar benua nan jauh disana, dan juga adanya campur tangan pihak asing yang menjajah ratusan tahun lamanya di nusantara, Kopi pun bisa sampai dan di budidayakan di Indonesia. Baiklah langsung saja mari kita simak kilas balik bagaimana kopi bisa sampai di Indonesia.

 


Kata kopi sendiri awalnya berasal dari bahasa Arab : قهوة‎ qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.

Menurut catatan sejarah, kopi pertama kali ditemukan oleh seorang pengembala ternak di dataran nan jauh disana yaitu benua Afrika, lebih tepatnya di negara Ethiopia. Sang pengembala tersebut melihat hewan ternaknya memakan sesuatu biji-bijian yang terlihat seperti buah berry berwarna merah. Sumber informasi mengatakan itu terjadi jauh 3000 tahun yang lalu. Sumber lain berpendapat itu terjadi sekitar tahun 1000 masehi, namun yang pasti itu terjadi ketika kehidupan masih berlangsung secara sederhana dan tradisional. Setelah memakan biji-bijian tersebut, hewan ternaknya menjadi lebih aktif dan tetap terjaga di malam hari. Pengembala tersebut mencoba untuk mengolah biji-bijian yang dimakan oleh hewan ternaknya untuk dijadikan suatu makanan. Dan hasilnya pengembala tersebut mendapatkan efek yang sama yaitu menambah energi dan mengurangi rasa kantuk. Dari situlah manusia bisa mendapatkan manfaat dari biji kopi.

Perlu diketahui, hasil yang didapatkan dari pengolahan biji kopi pada saat itu belum seperti yang kita nikmati sekarang yang berbentuk bubuk apalagi didalam kemasan. Hasilnya hanya berupa percobaan pengolahan menjadi sebuah makanan sederhana dan belum berbentuk sebuah minuman.

 


Lantas bagaimana komoditas tersebut yang jauh di benua sana bisa sampai ke nusantara ? tentu hal itu bisa terjadi karena penjajahan yang terjadi di Indonesia. Pada Tahun 1616 M bibit kopi yang berasal dari Moca (Yaman) dibawa ke negeri Belanda. Belanda berhasil membudidayakan bibit tersebut, namun dikarenakan iklim cuaca wilayah eropa yang kurang cocok untuk penanaman tersebut, maka hasil yang didapat pun menjadi tidak maksimal. Pada tahun 1696, ketika Belanda sudah menjajah Indonesia, Belanda membawa bibit kopi ke Batavia. Namun sayangnya bibit yang dibawa tersebut gagal dikarenakan banjir yang melanda kota Batavia.Pada Tahun 1711, melalui perusahaan dagang belanda yaitu VOC (Verininging Oogst Indies Company) kopi berhasil dikirim ke Amsterdam dan memecahkan rekor lelang disana. Dirasa menghasilkan keuntungan. Akhirnya Belanda memperluas penanaman kopi secara besar-besaran dengan sistem tanam paksa. Permintaan yang besar terutama dari negara-negara di eropa, membuat Belanda terus berusaha untuk memperluas penanaman kopi untuk memenuhi kebutuhan dan mencari keuntungan Sulawesi, dataran tinggi Sumatra Utara dekat danau Toba, dan Gayo di Aceh merupakan salah satu dari sekian banyak wilayah yang menjadi tempat perluasan penanaman kopi.

Namun setelah kermedekaan Indonesia pada tahun 1945, bekas-bekas perkebunan kopi milik pemerintahan Belanda, dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia. Sehingga dengan melakukan nasionalisasi tersebut Indonesia secara resmi memegang kendali penuh atas penghasilan dan ekspor kopi ke seluruh dunia. Indonesia sendiri termasuk negara pengekspor kopi terbesar di dunia. Usaha perluasan penanaman biji kopi ke seluruh wilayah  di Indonesia menghasilkan banyaknya varian kopi lokal yang memiliki cita rasa yang khas dari wilayahnya masing-masing. Adapun beberapa jenis Kopi Indonesia yang kini dikenal sebagai Indonesia Specialty Coffee (Kopi Khas Nusantara) di antaranya adalah Kopi Aceh Gayo, Kopi Sumatra Mandheling, Kopi Lintong, Kopi Kalosi Toraja, Kopi Lampung, Kopi Kintamani Bali, Kopi Jawa Prenger, dan Kopi Papua. Selain itu, Indonesia juga memiliki Kopi Luwak yang dikenal sebagai kopi termahal di dunia.

Jadi begitulah kisah singkat sang komoditas idola bisa sampai di Indonesia. Mungkin di zaman sekarang ini terutama masyarakat Indonesia, mereka tidak tahu bahwa dibalik kenikmatannya tersimpan suatu kisah yang mendalam dimana terjadi penanaman paksa oleh negeri asing yang singgah.

Komentar

  1. makasih sist jadi nambah wawasanku ❤️

    BalasHapus
  2. infonya bagus bgtt, jadi pengen ngopi

    BalasHapus
  3. Artikelnya keren dan mudah dipahami

    BalasHapus

Posting Komentar